Jumat, 11 September 2015

KARAKTERISTIK CAKUPAN KONSEP SEJARAH, GEOGRAFI, EKONOMI, SOSIOLOGI, ANTROPOLOGI, POLITIK DAN PEMERINTAHAN SERTA PSIKOLOGI SOSIAL



KARAKTERISTIK CAKUPAN KONSEP SEJARAH, GEOGRAFI, EKONOMI, SOSIOLOGI, ANTROPOLOGI, POLITIK DAN PEMERINTAHAN SERTA PSIKOLOGI SOSIAL
A.    Sejarah
Sejarah melekat pada tiap benda, tiap diri makhluk baik yang hidup dan tidak hidup, tiap fenomena di alam raya ini. Karena semua hal tersebut memiliki riwayat, asal usul yang menyangkut proses, peristiwa dan waktu.
P.K. poerwantana (1987:9) mengemukakan bahwa: “sejarah adalah gambaran tentang peristiwa-peristiwa masa lampau yang dialami manusia, disusun secara ilmiah, meliputi urutan waktu, diberi tafsiran dan analisis kritis sehingga mudah dimengerti dan dipahami. Sedangkan Sartono Kartodirjo (1992:59) secara singkat mengonsepkan “sejarah sebagai bentuk penggambaran pengalaman kolektif pada masa lampau”. Berdasarkan konsep diatas kunci dari pengertian sejarah terletak pada masa lampau baik berupa peristiwa, pengalaman kolektif maupun riwayat masa lampau.
Sejarah sebagai ilmu sosial memiliki konsep dasar yang menjadi karakter dirinya, yaitu: waktu, dokumen, alur peristiwa, Kronologi, peta, tahap-tahap peradaban, ruang evolusi dan revolusi.

B.     Geografi
Geografi berakar dari kata geo berarti bumi, dan graphein berarti tulisan atau lukisan. Oleh karena itu, secara harfiah geografi berarti lukisan tentang bumi. Anmun, pada pembahasan para pakar geografi pengertian ini tidak hanya sekedar lukisan saja melainkan meliputi penelaahan yang lebih jauh.
Geografi berkenaan dengan dunia nyata, dunia yang dipelajari seseorang dengan baik melalui sol sepatu atau kaki telanjang atau dengan mengendarai kereta api, perahu, mobil atau pesawat terbang, dan melalui lukisan atau gambar. Namun demikian, penelaahan geografi tidak berakhir pada hal-hal yang terlihat dari luar. Penelaahan tersebut meliputi juga sebab akibat mengapa dunianya tersebut menampakan demikian yang dipandang secara keseluruhan yang menghubungkan bagian-bagian yang telah menjadi apa adanya. Hal itu meliputi hubungan dengan ilmu kealaman. Berkenaan dengan cara bagaimana hal-hal tadi telah mempengaruhi manusia dan kebalikannya telah dimodifikasi, diubah dan diadaptasi oleh tindakan manusia (Williams, M., editor; 1976:16).

C.     Ekonomi dan Koperasi
Menurut Brown & Brown (1980:241) mengemukakan bahwa “ekonomi dapat didefinisikan sebagai studi tentang cara bagaimana manusia melalui pranata-pranatanya memanfaatkan keterbatasan sumber daya modal, sumber daya alam, dan tenaga kerja memuaskan kebutuhan materinya”.
Sedangkan Earl E. Muntz (fairchild, H,P, dkk,; 1982; 102) mengetengahkan bahwa “ekonomi adalah suatu studi tenyang cara bagaimana manusia manusia mengorganisasikan sumber daya alam, kemampuan budaya, dan tenaga kerja menopang dan meningkatkan kesejahtraan materialnya”.
Jadi dapat ditarik garis persamaan yaitu bahwa ilmu ekonomi merupakan suatu studi ilmiah mengenai “bagaimana cara manusia memenuhi kebutuhan materinya”.
Sedangkan koperasi adalah kumpulan orang-orang atau badan hukum yang bertujuan untuk perbaikan sosial ekonomi anggotanya melalui memenuhi kebutuhan anggotanya dengan jalan berusaha bersama saling membantu antara satu dengan yang lainnya dengan cara membatasi keuntungan, usaha tersebut harus didasarkan atas prinsip-prinsip koperasi.
Ekonomi yang berasas kekeluargaan yang menguasai hajat hidup yang banyak yang diarahkan pada kemakmuran rakyat yang sebesar-besarnya telah tercantum dalam UUD 1945. Dalam kehidupan ekonomi bangsa Indonesia yang berpancasila keuntungan yang didapat bukan semata-mata keuntungan material atau keuntungan  ekonomi melainkan wajib juga memperhatikan keuntungan sosial. Keuntungan ini berarti keuntungan yang dirasakan semua pihak, baik oleh produsen maupun konsumen. Oleh karena itu, badan usaha yang berasaskan kekeluargaan ini untuk kelangsungan hidupnya, wajib dikelola secara profesional.
Modal dalam kegiatan usaha dan kegiatan ekonomi tidak hanya terbatas pada alat produksi, gedung, lahan dan keuangan namun paling utama terletak pada SDM yang menjadi aset hidup kegiatan dan kehidupan ekonomi tersebut. Dalam pemakaian sumber daya alampun wajib didasarkan atas asas efektif untuk “apa” serta efisiensi “seberapa” karena jika pemanfaatan sumber daya alam tidak terkendali maka kelangkaan akan terjadi. Sebelum hal ini terjadi, maka akan lebih baik pada saat menghadapi keterbatasan sumber daya alam kita telah memikirkan sumber daya alternatif untuk hal tersebut.

D.    Sosiologi
Ilmu sosial yang secara khusus mempelajari “interaksi sosial” ini adalah sosiologi. Oleh karena itu, Brown dan Brown (1980:35) mengemukakan: “sosiologi secara kasar dpat didefinisikan sebagai studi ilmiah tentang interaksi umat manusia”. Sedangkan Frank H. Hankins (Fairchild, H.P, dkk: 1982:302) lebih terperinci mengemukakan:
Sosiologi adalah studi ilmiah tentang fenomena yang timbul dan hubungan kelompok umat manusia. Studi tentang manusia dan lingkungan insaninya dalam hubungan satu sama lain. Aliran sosiologi yang berbeda menentukan penekanan yang bervariasi berkenaan dengan faktor-faktor yang berhubungan, sebagian menekankan hubungan pada hubungan diantara mereka sendiri seperti interaksi, asosiasi dan seterusnya, sedangkan aliran yang lain menekankan pada umat manusia dalam hubungan sosialnya, memfokuskan perhatian kepada hubungan sosial dalam berbagai peranan dan fungsinya.
Konsep-konsep dasar sosiologi sebagai berikut:
1.      Interaksi sosial;
2.      Sosialisasi;
3.      Kelompok sosial;
4.      Perlapisan sosial;
5.      Proses sosial;
6.      Perubahan sosial;
7.      Mobilisasai sosial;
8.      Modernisasi;
9.      Patologi sosial;
10.  Konsep-konsep lain yang dapat digali sendiri dari kenyataan dan proses kehidupan sehari-hari.

E.     Antropologi
E.A. Hoebel (Fairchild, H.P, dkk:1982:12) secara singkat mengemukakan “anatropologi adalah suatu studi tentang manusia dengan kerjanya. Sedangkan menurut Koentjaraningrat (1990: 11) juga secara singkat menyatakan “antropologi berarti ilmu tentang manusia”. Dua hal tersebut menyatakan bahwa antropologi itu studi atau ilmu tentang manusia.
Konsep-konsep dasar dalam antropologi meliputi:
1.      Kebudayaan;
2.      Tradisi;
3.      Pengetahuan;
4.      Ilmu;
5.      Teknologi;
6.      Norma;
7.      Lembaga;
8.      Seni;
9.      Bahasa;
10.  Lambang;
11.  Banyak hal serta fenomena yang dapat kita sendiri menggalinya.

F.      POLITIK DAN PEMERINTAHAN
Mildred Parten (Fairchild, H.P., dkk.: 1982: 224) mengemukakan bahwa ilmu politik adalah teori, kiat dan praktik memerintah. Sedangkan Brown & Brown (1980: 304) mengemukakan bahwa ilmu politik adalah proses dilaksanakannya kekuasaan mencapai tujuan-tujuan tertentu. Dipihak yang lain, J. Barents (Miriam budiarjo:119:9), dalam ilmu politik mengemukakan definisi: ilmu politik adalah ilmu yang mempelajari kehidupan negara yang merupakan bagian dari kehidupan masyarakat; ilmu politik mempelajari negara-negara itu melakukan tugasnya. Akhirnya dapat dikemukakan disini arti ilmu politik menurut Ossip K Flechtheim (Miriam Budiarjo: 1991:11) dalam buku Fundamental of political Science: “ilmu politik adalah ilmu sosial yang khusus mempelajari sifat dan tujuan dari negara sejauh negara merupakan organisasi kekuasaan, beserta sifat dan tujuan dari gejala-gejala kekuasaan lain yang tak resmi, yang mempengaruhi negara. Empat defini diatas dapat disimpulkan bahwa Ilmu politik merupakan ilmu yang mempelajari kehidupan negara, mempelajari negara melakukan tugasnya mencapai tujuan tertentu sesuai dengan tugas tersebut, mempelajari kekuasaan sebagai penyelenggara negara, mempelajari kekuasaan memerintah negara.
Menurut Brown & Brown (1980: 304), “pemerintah adalah semua aparat dan proses yang melaksanakan penyelenggaraan aktivitas negara”. Sedangkan menurut Charles J. Bushnell (Fairchild, H.P., dkk.: 1982:132): “pemerintahan adalah organisasi penjelmaan suatu negara, pemerintahan adalah negara dalam penampilan praktiknya, pemerintahan sebagai suatu proses merupakan pelaksanaan fungsi negara dalam segala aspeknya.” Dua acuan tersebut sangat jelas bahwa yang dimaksud pemerintahan tidak lain adalah penyelenggaraan, pelaksanaan kerja secara operasional suatu negara.
Konsep dasar Politik dan pemerintahan, yaitu:
1.      Kekuasaan
2.      Negara
3.      Undang-undang
4.      Kabinet
5.      MPR
6.      DPR
7.      DPD
8.      Mahkamah Agung
9.      Kepemimpinan
10.  Demokrasi
11.  Wilayah
12.  Kedaulatan rakyat
13.  Otoriter
14.  Monarki
15.  Republik
16.  Hal-hal lain yang dapat digali sendiri berdasarkan pengamatan serta pengalaman.

G.    PSIKOLOGI SOSIAL
Psikologi sosial sebagai salah satu bidang ilmu sosial, menurut Harold A Phelps (fairchild, H.P, dkk.: 1982:290): “Psikologi sosial adalah suatu studi ilmiah tentang proses mental manusia sebagai makhluk sosial”. Yang dipelajari oleh psikologi sosial adalah perilaku manusia dalam konteks sosial yang terungkan pada perhatian, minat, kemauan, sikap mental, reaksi emosional, harga diri, kecerdasan, penghayatan, kesadaran, dan demikian seterusnya.
Konsep dasar Psikologi sosial, yaitu:
1.      Emosi terhadap objek sosial
2.      Perhatian
3.      Minat
4.      Kemauan
5.      Motivasi
6.      Kecerdasan dalam menghadapi persoalan sosial
7.      Penghayatan
8.      Kesadaran
9.      Harga diri
10.  Sikap mental
11.  Kepribadian
12.  Masih banyak fenomena kejiwaan yang lain yang dapat kita gali lebih lanjut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar