Jumat, 19 Juni 2015

Konsep Dasar Sejarah



Sejarah melekat pada tiap benda, tiap diri makhluk baik yang hidup dan tidak hidup, tiap fenomena di alam raya ini. Karena semua hal tersebut memiliki riwayat, asal usul yang menyangkut proses, peristiwa dan waktu.
P.K. poerwantana (1987:9) mengemukakan bahwa: “Sejarah adalah gambaran tentang peristiwa-peristiwa masa lampau yang dialami manusia, disusun secara ilmiah, meliputi urutan waktu, diberi tafsiran dan analisis kritis sehingga mudah dimengerti dan dipahami. Sedangkan Sartono Kartodirjo (1992:59) secara singkat mengonsepkan “Sejarah sebagai bentuk penggambaran pengalaman kolektif pada masa lampau”. Berdasarkan konsep diatas kunci dari pengertian sejarah terletak pada masa lampau baik berupa peristiwa, pengalaman kolektif maupun riwayat masa lampau.
Suatu peristiwa ataupun pengalaman hidup di masa lampau tidak dapat diulang kembali. Namun, dengan menerapkan suatu metode, peristiwa atau pengalaman tersebut dapat direkonstruksi, disusun kembali. Secara murni, tentu saja hasil rekonstruksi itu bukan duplikat sebagaimana aslinya, namun paling tidak secara mencolok menyerupai aslinya.
Sejarah sebagai ilmu sosial memiliki konsep-konsep dasar, antara lain:
1.      Waktu
2.      Dokumen
3.      Alur peristiwa
4.      Kronologi
5.      Peta
6.      Tahap-tahap peradaban
7.      Ruang
8.      Evolusi
9.      Revolusi.